Tahun pelajaran 2004/2005 Kabupaten mendapatkan jatah 2 SMK yaitu SMK Negeri 2 dan SMK Negeri 3 Tabanan. Khusus untuk SMK Negeri 2 Tabanan, keberadaannya diperjuangkan oleh masyarakat desa adat Belayu. Dengan menyediakan tanah desa adat sebagai salah satu persyaratan kelayakan didirikan sekolah tersebut.
Diputuskan oleh masyarakat Belayu keberadaan SMK Negeri 2 Tabanan berlokasi di bekas tanah milik Yayasan Desa Adat (Dharma Bakti Belayu), maka sekolah tersebut berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 32 are. Pada waktu itu yang menjabat Bupati Tabanan adalah I Nyoman Adi Wiryatama, S.Sos, Msi. dan sebagai Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga adalah bapak Drs. I Wayan Adnyana, Msi. Kewenangan proses pendirian SMK Negeri 2 Tabanan tersebut menjadi hak dan wewenang Panitia Kabupaten Tabanan yang di ketuai oleh Drs. I Wayan Suela (senior SMK Negeri 1 Tabanan) bersama Kabid SMA/SMK pada waktu itu adalah Drs. I Gde Wayan Sukajana, termasuk panitia sudah mensetting siapa yang menjadi kepala sekolah di tempat itu. Pertimbangannya, karena sekolah tersebut dibangun di Desa Adat Belayu, maka oleh tokoh politik masyarakat Belayu (I Ketut Purnaya, S. Sos) mengusulkan Sdr. Drs. I Ketut Darmita Wirawan sebagai kepala sekolah pertama sejak tahun ajaran 2004/ 2005. Hal ini sedikit menimbulkan ketegangan antara pihak Panitia Kabupaten dengan tokoh politik masyarakat Belayu.
Sejak awal SMK Negeri 2 Tabanan oleh panitia menetapkan program keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi (Program keahlian Rekayasa Perangkat Lunak) sehingga lengkaplah keberadaan SMK Negeri di kabupaten Tabanan (SMKN 1 Tabanan = Bisnis, Managemen, dan Penjualan; SMKN 2 Tabanan = Teknologi informasi; dan SMKN 3 Tabanan = Otomotif dan Bangunan). Namun, oleh Bupati Tabanan SMK Negeri 2 Tabanan diharuskan membuka satu didang keahlian lagi, yakni: Tata Boga (Program Keahlian Restoran). Hal ini dimasudkan oleh Bupati agar putra-putra Tabanan (tamatan siswa) bisa berkompetisi untuk ke kapal pesiar, karena beliau setiap tahun memperoleh jatah pengiriman tenaga kerja ke kapal pesiar kurang lebih 100 orang dari rekannya pemilik Yayasan “Bali Cruise”. Maka, sejak tahun diklat itu pula SMK Negeri 2 Tabanan membuka 2 program keahlian, yakni : (1) Rekayasa Perangkat Lunak dan (2) Restoran.
VISI
TERWUJUDNYA PESERTA DIDIK YANG TERDIDIK, CERDAS, TERAMPIL, MANDIRI DAN BERDAYA SAING GLOBAL
MISI
> |
Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran agama |
> |
Melaksanakan pendidikan melalui proses pembelajaran, pelatihan dan bimbingan yang maksimal |
> |
Mengembangkan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan hidup berdasarkan minat, bakat dan potensi peserta didik |
> |
Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasan, kewirausahaan dan pengembangan diri yang terencana serta berkesinambungan |
> |
Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah, lingkungan dan lembaga lain yang terkait, baik nasional maupun internasional |
BENTUK DASAR LINGKARAN |
: |
Idealisme awal kesadaran kemanusiaan adalah belajar dari benda-benda langit ciptaan-Nya (Brahmanda), sekaligus merupakan tujuan utama kosmik kesadaran yang bulat, hakekat pencaharian lewat wahyu agama dan ilmu akal budi |
WARNA LATAR ABU-ABU |
: |
Representasi 'manusia' yang dualistik, antara putih dan hitam, konsep dualis (binary), hitam-putih, mati-hidup, menga-pepet, off-on, adalah dasar teknologi komputer yang menjadi saraf teknologi informasi |
WARNA GLOBE BIRU |
: |
Representasi dari warna bumi, sebagai harapan agar hasil pendidikan dan pelatihan akan 'membumi' dan mampu menjawab persoalan realitas yang dihadapi, juga persoalan global |
WARNA TIGA GELANG TRIDATU |
: |
Simbol konsepsi tiga: Tri Sakti, Tri Hita Karana, Tri Kaya Pari Sudha, sinergi pikir, kata dan gerak laku nyata. Gelang simbol keutuhan gerak, aliran, perputaran dinamis yang mencerminkan lalu-lintas informasi dan gerak manusia |
JNANA WICESA SUDDHA |
: |
Tiga rangkaian kata yang mengandung makna filosofis, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta spirit sastra agama secara teoritis maupun praktis |